banggalah jadi generasi yang penuh dengan kreatifitas bukan mejiplak karya orang lain :D
LAMBORGHINI Vs ANGKOT TUA
Derap
ciuman sepatu dan aspal di trotoar menjadi satu aspek dari sekian banyak aspek
kebisingan, udara kotor membumbung tinggi menyebar membaui indra penciuman
mahluk hidup yang berkeliaran dalam pengapnya kota pada saat siang. Deru mesin
saling bersaut diirngi teriak kekesalan yang keluar dari mulut mahluk yang
berjam-jam terjebak dalam kemacetan.
“Hah..
kapan tiasa hari tanpa kemacetan?” jauh dari kata obrolan mahluk hidup, benda
mati bermerk mewah itu berbicara tentang keluhan yang hampir setiap hari di
ucapnya jika melintas aspal jalanan ibu kota
Tin..tin
“Ya
! mobil butut bisakah kau diam? Jangan membuatku tambah gerah !”lontaran kasar
itu ditunjukan dari si Lamborghini terhadap mobil lusuh berwarna biru pucat
disampingnya.
“Aish..
kau tahu sebenarnya sedari tadi aku juga lelah membunyikan klaksonku, jadi kau!
Diamlah!” tak mau kalah telak, angkot lusuh itu menyahut keras pula.
“Kau
terlalu berani berteriak seperti itu terhadapku Bung” senyum mengejek si
Lamborghini membuat angkot lusuh itu kian menggerah.
“Apa
yang membuatku haru takut padamu heh? Kita sama-sama mobil, sama-sama memakan
bahan bakar, jadi apa yang harus kutakuti?”
“Yayaya..
kufikir ucapanmu itu hanya gurauan, apa kau bilang? Kita sama? Uh... aku
terlalu jauh lebih unggul dibanding dirimu yang kotor itu” dengan sombong dan
dinginnya Lamborghini itu menyahut.
“Well
kau memang unggul, body mu begitu mengkilt tidak sepertiku
yang usang, tapi ku fikir jika mengenai urusan siapa saja penumpangmu, tentu
saja aku yang unggul”
“Maksudmu?”
“Ish..
kau lamban sekali dalam berfikir, lihatlah ! dalam satu hari begitu banyak
orang yang mau menjadi penumpangku, ada puluhan orang, sedangkan kau? Lihat
Bung ! kau hanya satu orang saja, apa kau tak bosan?” senyum sinis angkot tua
terkesan mengejek namun, sejatinyaa bukan untuk melukai perasaan mobil mewah itu,
hanya sekedar mencoba menurunkan kadar kesombongan mobil itu.
“Yayaya.
Aku tahu kau banyak penumpangnya Bung,
tapi, hey ! jangan terlalu bangga, lihat siapa saja penumpangmu? Tidak
seperti aku, penumpangku berdasi, berjas mahal dan tentunya terhormat” rupanya
belum habis akal Lamborghini untuk menyahut
“Huh?
Ya benar memang.. tapi, apa penumpangmu tak bosan? Berdiam sendiri tanpa
berkomunikasi, paling bertelfon atau mendengarkan musik, lihatlah ! penumpangku
begitu ramah, saling lempar senyum ngobrol ngalor ngidul mengundang canda tawa”
“Ya
setidaknya itu berarti penumpangku berkelas, Ah ! Bung lampu sudah hijau bye..
aku jalan dulu, hati-hati kau mogok dijalan dengan mesin tuamu itu hahaha !”
melesat membelah aspal hitam panjang jalanan ibu kota, si mobil mengkilat
meningglakan angkot tua yang nampak berjalan pelan seraya celingak-celinguk
cari penumpang.
Sore harinya
“Haah...
untung aku punya kowe Jo..Jo.. oleh setoran akeh iki” setelah menghitung uang, sopir angkot tua itu berujar
dengan campuran logat jawanya keras-keras, memukul dengan penuh sayang stir
mobil lusuh kebanggaanya yang biasa ia panggil dengan sebutan ‘Tejo’.
“Saiki tinggal pulang” menyetater kembali
mobilnya, hati berbunga-bunga ingin cepat pulang menemui anak istrinya di
rumah, membawa susu untuk si cilik yang masih sembilan bulan.
Ckiiittt
“Pak,
ada yang bisa dibantu?” sopir angkot itu menepuk halus punggung pria berjas
mahal yang nampak menurunkan ponsel dari telinganya dengan gelisah.
“Ah!
Ini pak, mogok.. bengkel udah tutup, mobil satu dibawa istri mana hari makin
sore lagi” lelaki itu berbalik nampak kaget, namun selanjutnya menjawab dengan
tersenyum ramah kepada si sopir angkot tua itu.
“Wah,
kalo gitu coba pak mari saya pancing, tak seret sama si Tejo”
“Tejo?”
lelaki berjas mahal itu nampak bingung melihat sekeliling, setahunya jalan ini
sepi dan hanya dirinya dan bapak ini.
“Hehe.
Tejo ya angkot saya ini pak”
“Ooh..
saya kira siapa? Ya mari pak di coba dulu siapa tahu bisa”
Mobil
mewah lelaki itu diseret oleh angkot lusuh, mencoba memancing, hingga setelah
beberapa saat mesi si Lmborghini dapat menyala kembali.
“Wah
! pak terimakasih, akhirnya nyala juga, saya nggak tahu kalo nggak ada bapak
gimana?”lelaki berjas mahal itu nampak sumringah mendapati mesin mobilnya dapat
menyala kembali.
“Ya
sama-sama pak, sesama mahluk Tuhan ya harus saling menolong”
Saat
kedua pemilik mobil itu asyik bercakap, timbul percakapan lain yang justru
datang dari kedua mobil itu.
“Gimana
Bung? Bukan aku yang mogok tapi kau kkkk~”
“Ya..
kufikir aku takan pernah mengalami kerusahakn, ku kira kau yang akan mogok
dengan mesin tuamu itu,malah aku haahh...” raut murung penuh sesal tercetak
jelas pada wajah si Lamborghini.
“Sudahlah..
kau tetap si Unggul, jangan murung seperti itu, mungkin Tuhan ingin memperingatkanmu
agar tidak sombong hehe..”angkot tua itu tersenyum dengan tulus melontarkan
kata-kata penghibur yang terselip nasihat.
“Terimakasih”
“Sama-sama..
bukankah setiap mahluk bumi saling ketergantungan? Aku dan kau, mereka manusia,
atau mahluk hidup lainpun sama, saling ketergantungan. Tak peduli statatus
sosial, kekurangan, kelebihan yang membedakan pada intinya kita sama Bung..
saling ketergantungan”
“Hey
! kau bijak sekali” Si Lamborghini nampak tercengang atas ungkapan angkot lusuh
itu.
“Hahaha..benarkah?
ah ! kurasa ini efek baru diisi bahan bakar tadi”
“Haahahaha”
Guyonan
mereka berlanjut sampai akhirnya kedua pemilik mobil itu memilih untuk mengakhiri pembicaraanya dan
berpisah, mengingat hari semakin sore.
anda dapat tangkap maknanya???
jangan sombong akan segala sesuatu, karena kesombongan akan menghancurkan semuanya ingatlah sejatinya segala hal yang kita miliki adalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
sesama manusia harus saling tolong menolong demi kelangsungan hidup :D
bye
Merit Casino Review for 2022 | 2021 Bonus Code for
BalasHapusRead 메리트 카지노 쿠폰 our Merit Casino review to get information about their current bonuses and promotions for 메리트 카지노 new players. 인카지노